MEI
09

Saat PSBB, Pelaku Bisnis agar Tetap Survive Perlu Perhatikan Ini

Sabtu, 09 Mei 2020     Dilihat: 6568

Sejumlah kota besar di Jawa Timur sudah berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak akhir April kemarin. Sudah dua pekan, PSBB masih berlangsung dan memungkinkan untuk bisa diperpanjang lagi. Kondisi ini tentunya berdampak kepada semua pihak, termasuk pelaku bisnis yang harus ekstra keras memikirkan strategi jitu agar usahanya tetap bisa survive (bertahan).

Dosen Kewirausahaan STIE Perbanas Surabaya, Putri Wulanditya, S.E., M.Ak., CPSAK., mengatakan kondisi pandemi Covid 19 ini bukan perkara mudah dihadapi para pelaku bisnis. Menurutnya, jika ditinjau dari pelaku bisnis yang masih punya banyak simpanan uang, rehat sementara mungkin bisa jadi solusi terbaik. Namun, seberapa lamakah simpanan itu cukup? "Apalagi pelaku bisnis yang memiliki karyawan. Mereka butuh penghasilan untuk keluarga dan di bulan Ramadan ini jelang Hari Raya Idul Fitri, karyawan juga menunggu gaji ke-13 atau identik dengan THR (Tunjangan Hari Raya,-red)," urainya.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, pelaku bisnis perlu menentukan langkah strategis. Kata Putri, pelaku bisnis bisa memulai untuk mengidentifikasi kondisi usaha selama masa pandemi Covid 19 dan keterbatasan yang dialami. Pelaku bisnis dapat melakukan survei sederhana melalui whatsapp terhadap para pelanggan (customer) tentang kebutuhan mereka saat ini. Survei bisa sekaligus menjaring beberapa opini tentang sistem usaha yang tepat bagi bisnis yang sedang kita jalankan. "Jika apa yang kita jual tidak sedang dibutuhkan atau bisnis benar-benar tidak bisa dioperasionalkan, maka saatnya memutar haluan sedikit tetapi usaha tetap survive," sarannya.

Lantas, untuk menghindari stress sendiri, pelaku bisnis bisa memberdayakan anggota keluarga dan para karyawan. Saat Work From Home (WFH) atau Business From Home (BFH), pelaku bisnis memiliki banyak waktu untuk berinteraksi bersama keluarga atau menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan. Diskusikan agar usaha tetap survive tetapi juga memperoleh win-win solution. Mereka pasti senang karena ikut dilibatkan dalam tanggung jawab demi keberlangsungan usaha. "Pilihlah dua atau tiga alternatif terbaik sebagai Plan A dan Plan B. Jika Plan A belum berhasil, maka bisa menjalankan Plan B dan seterusnya," tambahnya.    

Di samping itu, layanan jemput bola bisa dijadikan strategi yang dibutuhkan oleh pelaku usaha saat ini. Menurut Putri, sistem pemasaran langsung yang menyentuh kebutuhan customer dan delivery order yang dikirim sampai ke rumah menjadi bisnis yang laris ketika pandemi Covid 19 ini berlangsung.

"Seorang wirausaha atau enterpreneur memang dituntut untuk tetap smart, inovatif, dan kreati, dengan memaksimalkan ketersediaan teknologi dan komunikasi. Hal itu juga bagian dari upaya untuk tetap survive dalam menjalankan bisnis," trik Putri untuk pelaku usaha.

Lanjutnya, jika pelaku bisnis tidak terbiasa atau kurang update, mau tidak mau harus belajar jika tidak ingin usahanya berakhir begitu saja.

Terakhir, pentingnya mindset positif dari setiap pelaku usaha. Jangan biarkan diri menjadi lemah, sehingga berdampak pada bisnis yang dijalankan. Pikirkan nasib keluarga dan karyawan yang membantu selama ini. Tetap berusaha dan berdoa untuk memperoleh jalan yang terbaik.

"Semua orang yang memiliki bisnis pasti memiliki problem dan kendala yang sama. Namun, yang membedakan hanya spirit untuk optimis tetap survive di masa sulit yang tidak semua orang punya. Yakinlah bahwa musibah ini akan segera berakhir," pesannya. (hms)

The Leading Business and Banking School

Kampus Wonorejo : Jl. Wonorejo Utara 16 Rungkut, Surabaya
Kampus Nginden    : Jl. Nginden Semolo 34-36, Surabaya

Telp. (031) 5947151, (031) 5947152, (031) 87863997
Fax. (031)-87862621 WhatsApp (chat) 
085895979800
Email: [email protected] atau [email protected]

Ikuti Kami:

Whatsapp
Instagram
Youtube
Facebook
Website
Twitter


Dapatkan Informasi Disini